Friday, October 7, 2016

Makalah Tenis Meja



A. Pengertian Tenis Meja
Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak –anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat juga dianggap sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh. Tetapi kalau kita ingin menguasai pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita harus mempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasai juga berbagai style permainan yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik tanpa mengetahui dasar-dasar ini.
Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita cukup besar peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk diteliti.

B. Sejarah Tentang Tenis Meja
Pada mulanya tenis meja dianggap sebagai permainan yang lucu dan kurang menarik, karena mulanya seorang gadis dan seorang pemuda memukul bola plastic kecil melintas di atas net (yang selanjutnya disebut (pingpong). Pada perkembangan selanjutnya dari hasil latihan sampai terampil dalam bermain bola pingpong itu dapatlah ditentukan bahwa tubuh merupakan subjek yang harus melewati latihan khusus dan intensif, serta harus mampu memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat menguasai bola itu sendiri.
Pada saat tenis meja merupakan ukuran olahraga prestasi internasional, selebih bertahun selama 30 tahun menjadi ukuran prestasi nasional. Pertandingan tenis meja diselenggarakan di London tahun 1926, yang semata-mata merupakan kompetisi antara 7 negara dan selanjutnya diikuti oleh 34 negara. Tahun 1930 Inggris mampu mendapat unggulan, yakni Fred Derry yang memenangkan kejuaran tunggal Wimbolden pada tahun 1928 – 1929. Sukses yang diperoleh Eropa Timur, membuat nama Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi tokoh legendaris. Barna sendiri menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan ganda. Setelah Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah dari benua Eropa. Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan pemain–pemain kaliber dunia serta memperkenalkan teknik permainan yang maju dan lebih maju.
      Sejarah  permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia). Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.

Dalam perkembangan yang sangat pesat, para pengemar olahraga tennis meja dituntut untuk mempelajari dan menganalisa kepesatannya lebih mendalam hingga ke detil-detilnya. Dengan demikian, kita akan mengetahuio cara-cara terbaru yang akan membawa para pemain meningkatkan mutu teknik bermain dan bertanding yang akan menuju kea rah keberhasilan. Kita tentu sependapat bahwa tingkat kesempurnaan hanya akan terwujud melalui system latihan yang penuh disiplin disertai keteguhan hati dalam meraih kesuksesan. Bermain tennis meja ada dua tenaga yang paling mendasar; yang satu adalah tenaga pukulan membentur bola yang lebih di kenal dengan sebutan memukul, dan yang satunya lagi adalah tenaga pergesekan yang lebih di kenal dengan sebutan mengesek bola. Selain bola yang tinggi dekat net., dapat di pukul secara ringkas, memukul bola-bola yang lainya harus dilengkapi dengan gesekan. Apabila diuraikan, di sini mengandung dua arti:
         I.            Pada saat pukulan half volley, yang diutamakan adalah pukulan, sedangkan pergesekan hanya merupakan factor penunjang. Memukul dapat menambah kecepatan dan tenaga bola, mengesek dapat menimbulkan bola berputaran atas (topspin). Putaran atas berguna untuk menciptakan garis kurva yang sesuai dengan pukulan.
       II.         Pada saat menciptakan putaran seperti bola loop drive, haruslah mengutamakan pergesekan. Akan tetapi, mengejar tuntutan pergesekan secara monoton malah akan berakibat sebaliknya. Gesekan akan terlalu tipis, menyebabkan kurangnya kurangnya tenaga putaran bola dan sulit untuk mengorbitkan bola yang berputaran dua.

C. Perlengkapan Tenis Meja
1. Bet atau Raket
Bet merupakan alat utama untuk memukul bola pada tenis meja. Pada mulanya dipakai busa atau spon, kemudian mengalami perubahan pada masa 30 tahun terakhir. Alat pemukul bola pada tenis meja ( bet atau raket) semakin disederhanakan. Bet – bet terbuat dari bahan – bahan lunak dengan postur bundar, dan terbuat dari karet. Dengan adanya karet sintetis tersebut didapatkan bet seperti yang dipakai Barna, Bergmann dan Leach. Bet yang dilapisi karet tidak saja memberi kecepatan penuh, tetapi juga memberi kesempatan kepada para pemain mengembangkan gaya permainannya yang akurat, penuh kehalusan dan teknik yang meliputi segalanya. Bola akan berputar-putar membingungkan pandangan pada keepatan prima. Pukulan semacam itu, harus sudah menyatu dalam perlengkapan tenis bagi pemain kaliber dunia.
2. Bola
Secara tradisional bola –bola dibuat dari bahan celluloid dan pada perkembangan selanjutnya bola disempurnakan menjadi superbal yang terbuat dari serpihan plastik. Namun demikian terdapat kesulitan pada daya pantul yang tidak dapat diandalkan. Dengan bola –bola yang dihasilkan secara tradisional, tidak lagi merupakan personal bagaimana gigihnya menjatuhkan lawan, tetapi bagaimana cara dan menghindari agar supaya tidak mengikuti irama permainan lawan, sedangkan dengan menggunakan superbal, sesuai 3 -4 kali permainan bola akan tetap licin dan sukar mengendalikannya. Hampir semua pemain tenis meja dunia menola bola jenis ini karena tidak dapat memberikan kesempatan baik pada set-set yang tidak diduga.
3. Pakaian
Pilihlah kaos yang sesuai dengan postur tubuh anda, sehingga memberi kenyamanan. Jangan memilih kaos yang menyebabkan suasana panas dan dingin, pakailah kaos yang benar-benar sesuai dan memberi kenyamanan bagi tubuh. Sebelum mulai pertandingan suatu turnamen, pemanasan tubuh adalah penting, beberapa tempat permainan di dunia internasional, kadang –kadang terlalu dingin. Untuk itu dibutuhkan kaos rangkap dan atau tiga untuk menghindarkan dari kejang-kejang atau kedinginan.

4. Meja Tenis
Meja yang baik adalah meja yang mempunyai ukuran sebagai berikut ;
Panjang : 2,74 meter
Lebar : 1,52 meter
Panjang net : 1,83 meter
Tinggi : 76 cm
Warna meja yang ideal adalah hijau dengan garis-garis batas berwarna putih dan lebar 2 cm.

5. Net
Net ini berfungsi sebagai pembagi mesin menjadi dua bagian yang sama luasnya. Di kiri kanan meja dipasang dua tiang penyangga ukuran 15 sampai 25 cm, tingginya dan berjarak 15 sampai 25 dari garis pinggir. Tiang penyangga ini berguna untuk mengikatkan tali penopang net tersebut. Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25 cm di atas permukiman meja, sedangkan bagian bawahnya harus dipasang sedekat mungkin dengan permulaan meja tersebut.
D. Peraturan Peralatan Tenis Meja
1. Meja
a. Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 1,52 meter. Permukaan ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.
b. Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.
c. Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
1) Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ” batas akhir” (endlines)
2) Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi nama ” batas sisi” ( side lines)
d. Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.


2. Net
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja.
3. Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
4. Bet atau raket
• Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
• "Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.
• Bagian permukaan dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola, harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak berwarna putih atau berrefleksi.
E. Peraturan Tenis Meja
1.      Pada saat serve, bola harus dilepas. Apabila bola terkena net dan bola masuk ke daerah lawan, maka harus di ulang sampai 3 (tiga) kali dan apabila masih terkena net juga maka point untuk lawan. Sedangkan apabila bola menyentuh net dan masuk ke daerah kita, maka point untuk lawan.
2.       Pada saat mau serve dan bola lepas dari tangan dan belum/tidak sempat dipukul, maka serven boleh diulang selama bola tidak menyentuh meja pertandingan. Kalau bola menyentuh meja pertandingan, maka point untuk lawan.
3.      Pada saat pertandingan, pergantian serve (pindah bola) dilakukan setelah 2 (dua) point.
4.      Pertandingan dilakukan sebanyak 3 (lima) game dan apabila menang dalam 2 game maka dinyatakan sebagai pemenang. Dalam setiap game-nya perolehan point sebanyak 21 point/angka.
5.       Selama pertandingan apabila tangan atau anggota tubuh lainnya menyentuh meja pertandingan, pertandingan tetap dilanjutkan. Dan apabila bola menyentuh tangan (tidak disengaja) dan bola jatuh ke meja lawan, maka pertandingan tetap dilanjutkan.
6.      Apabila bet menyentuh meja atau bet menyentuh badan, pertandingan tetap dilanjutkan.
7.      Untuk menentukan siapa yang berhak melakukan serve lebih dulu pada setiap pertandingan, dilakukan dengan menebak keberadaan bola dibawa meja yang disembunyikan oleh wasit. Sedangkan untuk game ke-2 dan selanjutnya, yang berhak melakukan serve lebih dulu adalah orang yang menerima bola (bukan yang serve) pada akhir game sebelumnya.







TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA

·         TEKNIK MEMEGANG BET PADA TENIS MEJA
1.    Grip (pegangan)
Grip atau pegangan merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar tenis meja. Jika sejak semula cara memegang bet sudah salah, maka kesalahan yang terjadi biasanya akan sulit diperbaiki dan kemungkinan pemain tersebut akan mengalami kesulitan dalam menghadapi teknik-teknik permainan selanjutnya. ada tiga cara memegang bet dalam bermain bermain tenis meja yaitu:


a.    Shakehands grip
Shakehands artinya “berjabat tangan”. Kemudian pegangan shakehands grip adalah dengan grip ini seorang pemain dapat melakukan forehand stroke dan backhand stroke tanpa merubah grip (pegangan), pegangan ini paling baik untuk brmain baik jauh dari meja. Cara memegangnya adalah : (1) Bidang bet bersandar pada lekuk antara ibu jari dan jari telunjuk, (2) Kuku ibu jari tegak lurus dengan permukaan bet (3) Jari telunjuk berada dibawah permukaan bet (4) Untuk memperkuat pukulan forehand putar bagian atas bet kearah anda. (5) Untuk memperkuat pukulan backhand, putar bagian aras bet menjauh dari anda, seperti cara berjabat tangan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlIxNJrtoXYKrLrA-jpyh6mSjOwssREioOhhnbdEnivXK6VEeocKC-GKv5AmuCjElc1-FP72nFKmiIaRzflyQMjtZEl2xAaif6WxBAuuJYyUVrQe_ta4yHy7DURF5dFvB_2sJF3Z4C4AqN/s1600/sgh.jpg

Gambar 6: Shakehands grip


b.     Penholder Grip
Penhold artinya “memegag pena”. Cara memegang bet ini adalah seperti memegang pena. Style ini lebih populer di Asia. Dengan grip ini hanya mempergunakan salah satu sisi dari bet. Kelebiahannya antara lain sangat baik untuk pukulan forehand, pukulan backhand yang cepat, mudah menggunakan pergelangan tangan pada setiap pukulan khususnya saat melakukan servis. Cara memegang bet dengan gaya penhold grip adalah : 1) Pegang bet mengarah kebawah dengan pegangan mengarah keatas ,pegang bet tepat dimana pegangan menyatu dengan bidang bet dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk ( cara ini sama dengan cara memegang pena). 2) Tekukan tiga jari yang lainnya pada sisi bet yang lain, (penhold grip gaya Cina) atau meluruskannya mengarah kebagian bawah bet dengan jari yang dirapatkan, (penhold grip gaya Korea).                                     
               


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFWykHdbtQcWizawk7nSnjdhdamRELEjmKPuDHgIFErsQTvvuR_DyxsMkMo9vKWffy2p5CCmQRUyhUUhvsVoTRZW4ER7elHlB6pIzrE_rApUy8_yi3PEEWDrrdBvsgVL2ortrCcWmojIUi/s200/images.jpg

 Gambar: Penhold Grip


c.     Seemiller Grip 
Seemiller Grip yang juga dikenak dengan American Grip. Kelebihannya antara lain memberiakan kesempatan pada pemain untuk melakuka blok yang baik. Adapun cara memegang bet adalah sebagai berikut: (1) Pegang bet dengan shakehands Grip. (2) Putar bagian atas bet dari 20 menjadi 90 derajat kea rah tubuh, (3) Lekukan jari telunjuk disepanjang sisi bet.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE1QVgGg9psZIEzQzgNWhXBs8nKvUQVALTEMoAMii2ffu8_7yIrgM8X_-OIeYUFN11Gpqqpz7xKuYRTCw4j3Gr4cQjz0xdHh6lpE-ZO9aocOUg9WHny4p-6ICPlmrI3wXe2btGjZonAh6O/s1600/smg1.jpg 





Sepuluh Tips dalam Bertanding Tenis Meja
1.               Gaya bermain apa saja yang Anda inginkan. Jangan biarkan orang lain mendikte bagaimana anda harus bermain, tetapi dengarkan nasihat untuk memperbaikinya. Gaya anda bisa menjadi perpanjangan dari kepribadian Anda. Semakin banyak memiliki gaya permainan, semakin kaya akan variasi, bawa sesuatu ke permainan. Jadilah diri sendiri.
2.               Bermain dengan peralatan apapun yang anda inginkan, tetapi seharusnya tidak membatasi pilihan taktis anda atau pilihan lainnya. Gunakan peralatan yang anda bisa dan harus bisa dgn cara memainkan peralatan lainnya. Eksperimentasi adalah kunci.
3.               Mengembangkan taktik-taktik dari counter, serve, poin, pertandingan, peralatan lawan, gaya dari lawan, perilaku lawan, taktik lawan, apapun. Berpikirlah sebelum, selama dan setelah bermain. Be smart.
4.               Menghormati orang lain.Adalah cara untuk menjadi dihormati. Jangan menggunakan taktik untuk kecewa, ketakutan atau mengganggu lawan, disetiap point. bermainlah jika seseorang meminta anda untuk bermain. Cobalah untuk bersenang-senang dan biarkan orang lain yang memiliki rasa senang juga. Memberikan nasihat dan membantu pemain lain. dan memberikan respect. Be a Gentle
5.               Belajar untuk menang dan belajar untuk kalah, biasakan diri anda menerima kesalahan dan keterbatasan dan kekurangan tehnik anda, jangan mengeluh ketika anda kalah. Anda kalah karena anda tidak menerima kekalahan tersebut. Be modest..!!
6.               Tidak ada keberuntungan, coba tempatkan bola anda persis jatuh didepan net atau diujung2 meja..maka anda akan terbiasa dengan pukulan2 itu…begitu pula dengan lawan anda, jika pukulan mereka menyentuh net atau ditepi meja..coba lah untuk tetap focus mengembalikan bola dari mereka…tetap focus..!!
7.               Meningkatkan gaya dan teknik. Memperbaiki kelemahan anda lebih mudah daripada meningkatkan kekuatan Anda, dan ingat bahwa lawan yang pintar akan melihat pada tiap2 kelemahan. Pertama memutuskan untuk melatih apa, mengapa dan bagaimana Anda akan melakukannya, kemudian latihlah. Belajar untuk rally.
8.               Aturan dan peralatan akan berubah, sehingga gaya tertentu atau peralatan dapat diistimewakan. Jika anda bisa berubah kapan saja, anda juga dapat menerima perubahan dan mereka yang bermain di beberapa kekurangan, seperti Gaya yang kurang disukai, atau bahkan dirugikan oleh peraturan yakinlah masih bisa menang. Hanya diperlukan
usaha yang lebih keras.
Jangan pernah
menyerah..!!!.
9.               Tidak ada peralatan yang tidak adil. Tidak ada gaya yang buruk dengan olahraga. Tidak ada pemain yang inferior atau superior dengan cara apapun, dan tentu saja anda tidak berhak untuk menghakimi seseorang. Tinggalkan semua olahraga jika Anda berpikir berbeda dari ini.
10.             Satu-satunya hukum yang harus dihormati adalah peraturan ( the rules of the game ). Hal ini berarti bahwa satu-satunya cara menunjukkan permainan seharusnya mainkan. Bacalah, patuhi semua peraturan, dan lalu tegakkan. Cobalah untuk memanfaatkan aturan untuk keuntungan Anda. But be legal.

           Sumber, olahraga tenis meja pospenasV10.

Dalam pertandingan nasional ataupun internasional dalam perhitungan nilai dalam satu set adalah sebelas poin untuk memenangkan set. Dan set untuk memenangkan pertandingan adalah tiga kali kemenangan set, baru pemain tersebut dapat dinyatakan memenangkan game. Kemudian jus dalam pertandingan tenis meja umumnya sama dengan permainan tenis lapangan. Perwasitan dalam tenis meja dilakukan oleh satu wasit, wasit tersebut sekaligus penghitung poin.
Macam Macam Teknik Pukulan dalam Tenis Meja
1.      Push
Apa yang dimaksud dengan Push ? Push Merupakan teknik memukul bola (pingpong) dengan gerakan mendorng dan sikap bet terbuka, biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan pukulan push itu sendiri dan pukulan chop dari lawan. Pukulan push ada dua macam yaitu forehand push dan backhand push.
2.      Drive
Teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. Drive dapat digunakan sebagai pukulan serangan dan dapat kita kontrol sesuai dengan keinginan. Pukulan drive ada dua macam yaitu forehand drive dan backhand drive.
3.      Chop
Teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak. Pukulan ini digunakan untuk mengembalikan pukulan bola yang bermacam macam.Pukulan chop ada dua macam yaitu forehand push dan backhand push
4.      Blok
Teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan dalam sikap bet yang tertutup. Blok biasanya digunakan untuk mengembalikan bola bola drive atau bola dengan putaran atas (top sprin)
5.   Service
Teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola ke meja service kemudian bola harus melewati atas net dan akhirnya memantul di meja lawan.
6.      Spin
Teknik pukulan ini dilakukan dengan cara bola dipukul agar bola memutar
7.      Lob
Teknik memukul bola lambung
8.      Smash
Tekinik pukulan bola yang dilakukan secara keras dan tajam.
Servis yaitu memukul bola untuk menyajikan bola pertama. Ada beberapa teknik servis yaitu servis forehand topspin, servis backhand topspin, servis forehand backspin, servis backhand backspin. Topspin merupakan arah putaran bola (dimana bola berputar searah jarum jam). Backspin merupakan arah putaran bola juga (bola berputar berlawanan jarum jam).
Forehand Topspin.
Untuk melakukan forehand topspin pemain berdiri dengan sikap persiapan di meja bagian kanan dan menghadap sektor kiri meja lawan. Tangan kanan memegang bet berada di kanan badan dengan siku ditekuk sebesar sembilan puluh derajat. Telapak tangan kiri memegang bola. Bola dilambungkan setinggi enam belas senti meter, kemudian dipukul dengan bet. Usahakan pantulan bola tidak begitu tinggi dari net.
http://penjaskessmpll.files.wordpress.com/2012/02/forehadnd-top-spin.jpg?w=614
Backhand Topspin.
Untuk melakukan backhand topspin pemain berdiri di tengah meja dengan sikap persiapan. Tangan kanan memegang bet dengan mendekatkanya ke pinggang sebelah kiri. Telapak tangan kiri memegang bola. Lambungkan bola setinggi enam belas senti meter, pukul dengan bet. Usahakan bola tidak begitu tinggi dari net sehingga pantulan bola di meja lawan tidak begitu tinggi.
http://penjaskessmpll.files.wordpress.com/2012/02/backhannd-top-spin.jpg?w=614
Backhand Backspin.
Untuk melakukan backhand backspin pemain berdiri di tengah meja dengan sikap persiapan. Tangan kanan memegang bet dengan mendekatkannya ke pinggang sebelah kiri. Telapak tangan kiri memegang bola. Lambungkan bola setinggi enam belas senti meter, pukul dengan bet. Untuk melakukan pukulan ini hanya menggesek bagian belakang bola dengan bagian bawah bet. Gerakan bet ke depan condong turun ke bawah. Usahakan bola tidak begitu tinggi dari net sehingga pantulan bola di meja lawan tidak begitu tinggi.
http://penjaskessmpll.files.wordpress.com/2012/02/backsspin.jpg?w=614
Tehnik mengembalikan bola dengan Backhand Backspin
http://penjaskessmpll.files.wordpress.com/2012/02/backhand-spin.jpg?w=614

Cara bermain

Permainan tunggal
  • Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
  • Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan 2.
  • Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala penjuru lapangan.
  • Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
  • Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 15-13, 18-16
Permainan Tenis Meja ganda
Permainan ganda
  • Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
  • Servis bergantian setiap poin kelipatan 2.
  • Pemain bergantian menerima bola dari lawan
  • Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang kamar sebelah kanan lawan.
  • Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
  • Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 13-11, 15-17

Pemain tenis meja terkenal Internasional

  • Zhang Jike (P)
  • Ma Long (P)
  • Timo Boll (P)
  • Jan Ove Waldner (P)
  • Liu Guoliang (P)
  • Ding Ning (W)
  • Deng Yaping (W)
  • Wang Nan (W)
  • Zhang Yining (W)
  • Fan Zheng Dong

Pemain tenis meja terkenal dari Indonesia

  • Sinyo Supit (P)
  • Ficky Supit Santoso (P)
  • David Jacobs (P)
  • Muhammad Hussein (P)
  • Anton Suseno (P)
  • Yon Mardiono (P)
  • Ismu Harinto (P)
  • Marfinas asbrian sebastian (P)
  • Rossi Pratiwi (W)
  • Ling-ling Agustin (W)
  • Ceria Nilasari (W)
  • Silir Rovani (W)
  • Adela putri anggaraini (W)














Daftar Pustaka
1.       Situs KONI, PTMSI
2.      Anggota ITTF
5.      Akbar, Andi. 1997. Pengaruh Latihan Bayangan Secara Anaerobik Terhadap Keterampilan Bermain Tenis Meja. FPOK IKIP Ujung Pandang. Skripsi tidak diterbitkan.
6.      Damiri, Ahmad., Nurlan Kusmaedi. 1992. Olahraga Pilihan Tenis Meja. Bandung: Proyek Pendidikan Tenaga Kependidikan Depdikbud
7.      Kertamanah, Alex . 2003. Teknik dan Taktik Mahir Permainan Tenis Meja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

No comments:

Post a Comment