HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
Muhammad
Yusuf
Prasojo
Widodo
Tri
Rahmadani
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
JASMANI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Segala
puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ILMU FAAL dengan judul “WARMING UP DAN COOLING
DOWN”. Dalam Makalah ini akan dibahas tentang pengertian pemanasan,
bentuk-bentuk pemanasan, fungsi atau manfaat pemanasan, dan cedera yang terjadi
karena kurangnya pemanasan.
Makalah
ini dapat kami selesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak, diantaranya , buku
referensi, internet, dan teman-teman yang telah membantu, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi perbaikan pembuatan makalah ini dikemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
Indralaya, September 2015
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebelum
masuk materi inti pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, sebaiknya selalu
didahului dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan. Pemanasan
dapat dimulai dengan berjalan, berlari-lari kecil, senam, atau dapat juga dengan
modifikasi berupa permainan dengan
intensitas yang cukup karena tujuan dari pemanasan adalah untuk meningkatkan
frekuensi jantung secara berlahan, sehingga tersedia cukup waktu untuk mengisi
otot yang bekerja dengan darah yang kaya akan oksigen sedangkan pendinginan
dilakukan bertujuan agar tidak terjadi cedra setelah olahraga. Jika tanpa pemanasan dan
pendinginan maka risiko terkilir akan lebih besar. Jika kurang pemanasan dan
pendinginan juga bisa menimbulkan risiko kram otot saat pembelajaran berlangsung.
Kram otot ini disebabkan oleh kurangnya timbunan asam laktat di dalam otot.
Oleh karena itu, pemanasan dan pendinginan wajib dilaksanakan dalam segala aktivitas
fisik, tidak terkecuali juga dengan mata pelajaran pendidikan jasmani di
sekolah.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan pemanasan dan pendinginan?
2.
Apa
sajakah bentuk-bentuk pemanasan dan pendinginan?
3.
Apa
fungsi/manfaat pemanasan dan pendinginan?
4.
Apa
saja tahapan dalam pemanasan dan pendinginan?
5.
Cedera
apa saja yang dapat terjadi akibat kurang pemanasan dan pendinginan?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian pemanasan dan pendinginan
2.
Mengetahui
bentuk-bentuk pemanasan dan pendinginan
3.
Mengetahui
manfaat dari pemanasan dan pendinginan
4.
Mengetahui
tahapan dalam pemanasan dan pendinginan
5.
Mengetahui
efek cedera yang dapat terjadi akibat dari kurangnya pemanasan dan pendinginan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemanasan
dan Pendinginan
a.
Pemanasan
Pengertian
pemanasan sanagtlah luas, ada yang mendefinisikan dengan pemanasan adalah
beberapa gerakan persiapan tubuh untuk melakukan kegiatan yang lebih berat
dengan cara melakukan beberapa latihan sederhana sebelum melakukan inti
kegiatan yang lebih berat. Dari sumber lain ada yang berpendapat lain bahwa
pemanasan adalah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan frekuensi jantung
secara berlahan, sehingga tersedia cukup waktu untuk mengisi otot yang bekerja
dengan darah yang kaya akan oksigen. Ada pula yang melihat sisi lain dari
pemanasan itu sendiri, pemanasan adalah salah satu bentuk persiapan emosional,
fisiologis, dan psikologis untuk melakukan berbagai macam latihan.
Dari beberapa pendapat tentang definisi pemanasan, dapat diambil
kesimpulan bahwa pemanasan adalah kegiatan persiapan tubuh untuk meningkatkan
frekuensi jantung dan penguluran otot yang bertujuan mempersiapkan emosional,
fisiologis, dan fisiologis untuk melakukan berbagai macam latihan.
“Warming up and cooling down are good for your exercise performance —
you’ll do better, faster, stronger — and for your heart since the increased
work on the heart ‘steps up’ with exercise,” said Richard Stein, M.D.,
professor of cardiology in the Department of Medicine at New York University
and co-director of Cardiology Consult Services.
“Stretching also makes many people feel better during and after
exercise and in some people decreases muscle pain and stiffness.” When done
properly, stretching activities increase flexibility.
b.
Pendinginan/Cooling
Down
Pendingan atau sering dikenal dengan
cooling down merupakan suatu kegiatan fisik yang dilakukan secara
perlahan-lahan dan berhenti seperti berjalan, limbering down (senam ringan) dan
diikuti dengan stretching setelah tubuh bergerak pada tahap maksimal. Umumnya,
pendinginan tidak hanya ditemui pada olahraga aerobic, melainkan beberapa
olahraga lainnya seperti lifting, berlari, berenang, hingga olahraga
ketangkasan pun membutuhkan cooling down.
Disaat tubuh mengaktualisasikan
gerakan pada latihan inti metabolisme tubuh pun akan meningkat drastis, ini
terlihat disaat kardio vascular bekerja cepat sehingga menyebabkan nafas mulai
terengah-engah. Semakin banyaknya aliran darah mengalir di dalam tubuh, maka
suhu tubuh pun mulai memanas. Sehingga tubuh akan mengeluarkan keringat sebagai
bentuk perlawanan rasa panas yang dialami. Disamping itu, otot yang mengalami
kontraksi saat bergerak menyebabkan kerja keras jantung menjadi ekstra keras,
dikarenakan setiap otot yang berkontraksi menyebabkan aliran darah semakin sulit
untuk dilewati.
Cooling down after a workout is as important as warming up. After
physical activity, your heart is still beating faster than normal, your body
temperature is higher and your blood vessels are dilated. This means if you
stop too fast, you could pass out or feel sick. A cool-down after physical
activity allows a gradual decrease at the end of the episode.
It’s good to stretch when you’re cooling down because
your limbs, muscles and joints are still warm. Stretching can help reduce the
buildup of lactic acid, which can lead to muscles cramping and stiffness.
B.
Bentuk Bentuk Pemanasan dan Pendinginan
a.
Pemanasan
Bentuk-bentuk
dari pemanasan sebenarnya sangatlah banyak. Hal itu dikarenakan pemanasan
biasanya disesuaikan dengan olahraga atau aktivitas fisik yang akan dilakukan.
Namun dari berbagai macam bentuk pemanasan, dapat digolongkan menjadi
berlari-lari kecil/joging, pemanasan
statis, dinamis, statis dinamis dan permainan.
- Warm up for 5 to 10 minutes. The more intense the activity, the longer the warm-up.
- Do whatever activity you plan on doing (running, walking, cycling, etc.) at a slower pace (jog, walk slowly).
- Use your entire body. For many people, walking on a treadmill and doing some modified bent-knee push-ups will suffice.
1.
Berlari
lari kecil/joging
Berlari-lari
kecil/joging merupakan salah satu contoh bentuk pemanasan yang dapat dilakukan
dalam semua bentuk olahraga maupun kegiatan fisik lainnya. Pemanasan dengan
berlari-lari kecil sangat efektif karena hampir dari seluruh badan dapat
bergerak sehingga otot-otot dibadan dapat terulur. Joging dapat dilakukan
selama 5-10 menit atau dapat disesuaikan dengan aktivitas fisik yang akan
dilakukan.
2.
Pemanasan
Statis
Pemanasan
statis yaitu pemanasan dengan bentuk peregangan yang dilakukan mulai dari
bagian tubuh atas menuju kebawah ( dari kepala sampai kaki ) atau sebaliknya.
Pemanasan berbentuk statis ini bertujuan untuk menyiapkan otot untuk melakukan
kerja yang lebih berat agar tidak terjadi kram atau cedera otot yang lainnya.
Pemanasan statis ini harus dilakukan dengan benar agar otot benar-benar terulur
sempurna dan untuk menghindari cedera yang disebabkan karena penguluran otot
yang tidak sesuai dengan anatomi tubuh yang semestinya.
Sebelum berolahraga maka
otot dalam tubuh dalam keadaan kaku, sehingga perlu pemanasan untuk
melonggarkannya agar siap melakukan kegiatan bertenaga dan menghindari
terjadinya cedera. Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam pemanasan dan
peregangan, yaitu:
·
Untuk menaikkan suhu
tubuh, maka pemanasan harus dimulai dengan kegiatan aerobik ringan seperti
berlari-lari kecil;
·
Untuk melakukan peregangan
lengan dan memperbaiki sirkulasi darah ke tubuh bagian atas dan posisi tubuh
harus seimbang. Caranya angkatlah tangan dan rasakan peregangan dari pinggang
diikuti dengan mengambil napas dalam-dalam hingga merasa santai atau rileks;
·
Meregangkan bahu untuk
membantu meningkatkan jangkauan gerak, biarkan lengan bergerak mengikuti bahu
bisa sambil duduk atau berdiri;
·
Angkatlah kaki untuk
melakukan peregangan pada paha belakang, satu kaki diangkat dan satu kaki lain
tetap menyentuh tanah.
3.
Pemanasan
Dinamis
Pemanasan
dinamis yaitu pemanasan yang dilakukan dengan menggunakan gerakan yang saling
berkesinambungan atau saling berkaitan. Contoh gerakan pemanasan dinamis yaitu
gerakan menengokkan kepala keatas dan kebawah, gerakan menekuk pendek-pendek
panjang-panjang pada tangan atau gerakang kombinasi ( bongkok jongkok bongkok
tegak). Pemanasan bentuk ini dimaksudkan untuk melemaskan otot-otot yang kaku.
4.
Pemanasan
Statis Dinamis
Pemanasan ini
yaitu penggabungan antara pemanasan statis dan pemanasan dinamis. Pemanasan
bentuk ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya cedera karena otot tidak
hanya diulur, namun juga akan dilemaskan. Sistematika pelaksanaan pemanasan ini
biasanya dilakukan pemanasan statis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan denga
pemanasan dinamis.
5.
Permainan
Pemanasan bentuk
ini adalah pemanasan yang sedang dikembangkan dalam pembelajaran pendidikan
jasmani disekolah. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik siswa yang lebih
senang jika pembelajaran dilakukan dengan bermain. Pemanasan dengan bentuk
bermain ini dirasa akan lebih efektif karena siswa akan lebih termotifasi dalam
bergerak dibanding dengan bentuk-bentuk lain seperti pemanasan statis atau dinamis.
Bentuk pemanasan bermain ini dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
A. Permainan Tanpa Alat
Contoh
permainan:
Nama
Permainan :
Penculik Anak
Peraturan
Permainan :
1. Permainan menggunakan lapangan yang
berukuran 10×10 m
2.
2
orang siswa menjadi penculik dan siswa lainnya menjadi anak
3.
Bagi
anak yang berhasil ditangkap maka ikut bergabung menjadi penculik
4.
Bagi
siswa yang bertugas sebagai penculik, cara menangkap anak harus dengan berjalan
cepat dan saling berpegangan tangan dan tidak boleh sampai terlepas.
5.
Sedangkan
bagi siswa yang menjadi anak maka dalam menghindari penculik harus dengan
melakukan lompat.
6.
Baik
penculik maupun anak tidak diperkenankan untuk berlari.
7.
Bagi
yang melanggar peraturan tersebut dikenai hukuman yaitu melakukan lompat pagar sebanyak
5 kali.
B. Permainan
Dengan Alat
Contoh
permainan:
Nama
Permainan : Pembunuh
Ayam
Peraturan
Permainan :
1. Permainan menggunakan lapangan yang
berukuran 10×10 m
2.
1
orang siswa menjadi pembunuh yang berada di luar lapangan dan siswa lainnya
menjadi ayam yang berada di dalam lapangan.
3.
Si
pembunuh bertugas untuk mematikan ayam dengan cara melempari ayam dengan bola
dengan catatan tidak boleh masuk ke lapangan dan hanya diperbolehkan memutari
lapangan dengan batas menginjak garis lapangan.
4.
Bagi
ayam yang terkena lemparan maka si ayam dianggap mati dan harus bergabung
dengan pembunuh untuk ikut menjadi pembunuh.
5.
Sasaran
lemparan yaitu perut ke bawah, jika lemparan mengenai perut ke atas maka ayam
dianggap tidak mati.
6.
Demikian
seterusnya seperti itu sampai ayam habis terbunuh.
7.
Permainan
ini pertama kali hanya menggunakan satu bola, tetapi selanjutnya jumlah bola
bertambah karena pembunuh juga bertambah banyak.
8. Dalam permainan ini maksimal menggunakan
tiga bola.
(Sumber: http://damayanti17pjkr.wordpress.com/2010/01/07/bentuk-permainan-untuk-pemanasan-2/)
Dari
berbagai bentuk-bentuk pemanasan diatas ada sisi positif disetiap bentuknya.
Memang dari segi memotivasi siswa untuk bergerk, pemanasan permainan akan lebih
efektif. Namun untuk beberapa olahraga yang memerlukan kerja otot yang lebih
berat seperti senam dan renang, pemanasan dengan permainan kurang cocok,
sehingga dianjurkan untuk melakukan pemanasan statis, dinamis atau statis
dinamis.
b. Pendinginan
Setelah berolahraga maka tubuh perlu pendinginan yang sama
pentingnya dengan proses pemanasan. Hal ini diperlukan agar otot yang terdorong
keluar saat berolahraga kembali seperti semula. Ada beberapa hal yang harus
dilakukan dalam proses pendinginan yaitu:
a.
Menggoyang-goyangkan pinggul atau tulang untuk mengurangi
ketegangan dari punggung bawah;
b.
Latihan aerobik ringan seperti berjalan kaki bagus untuk
pendinginan, karena memungkinkan tubuh untuk melembabakan diri sendiri;
c.
Gunakan pakaian yang hangat dalam proses pendinginan untuk
mencegah hilangnya panas dari tubuh;
d.
Lakukan peregangan untuk membuat otot jadi rileks, lakukan
secara lambat dan menahan masing-masing regangan selama 10-15 detik
- Hold each stretch 10 to 30 seconds. If you feel you need more, stretch the other side and return for another set of stretching.
- The stretch should be strong, but not painful.
- Do not bounce.
- Breathe while you’re stretching. Exhale as you stretch, inhale while holding the stretch.
So do your body a
favor. Take time to gradually progress into your workout and cool down
when you’re done being physically active.
1. Berjalan-jalan
Ini biasanya dilakukan bagi mereka yang berhubungan
dengan kegiatan berlari, seperti pelari marathon, pemain sepakbola, basket dan
lain sebagainya. Tips termudah ialah dengan berlari ringan kemudian
berjalan-jalan hingga aturan nafas kembali seperti semula. Setelah denyut
jantung kembali stabil, diperbolehkan untuk duduk atau pun rebahan.
2. Limbering down (senam
ringan)
Kegiatan seperti ini selalu dikaitkan dengan senam
aerobic. Yaitu dengan menggerakan organ tubuh dengan pengaturan nafas
yang teratur dan bergerak secara perlahan-lahan, maka dengan demikian detak
jantung berangsur-angsur rendah dan memposisikan sebagaimana kondisi awal.
Selain kegiatan ini dilakukan setelah aerobic, latihan yang berkaitan dengan
pembentukan otot pun sangat dianjurkan untuk melalukan pendinginan seperti ini.
Seperti menggerak-gerakan tubuh secara ringan diikuti dengan menarik dan
memanjangkan otot yang dilatih.
C.
Fungsi/Manfaat Pemanasan dan Pendinginan
Olahraga
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Agar manfaat yang dirasakan
semakin maksimal, ada 2 aspek penting yang harus diperhatikan, yaitu melakukan
pemanasan dan juga pendinginan (cooling down) masing-masing selama 15 menit. Di
bawah ini alasan mengapa pemanasan dan pendinginan perlu dilakukan sebelum dan
setelah olahraga.
Mungkin
anda dari kecil sudah biasa melakukan aktivitas pemanasan atau warming up
sebelum berolahraga. Pada waktu sekolah dulu kita diajarkan untuk melakukan
pemanasan dulu sebelum masuk ke pelajaran praktek olahraga di lapangan. Minimal
kita disuruh lari-lari kecil keliling lapangan atau keliling di jalan-jalan
luar sekitar sekolah. Ketika senam pagi bersama pun gerakan awal senam pasti
pemanasan bagi yang datang tidak terlambat.
Mungkin
ada bertanya-tanya kenapa pemanasan harus dilakukan? apa fungsi dan manfaat
dari melakukan pemanasan sebelum aktivitas fisik berat seperti olahraga? Dan
berbagai pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin belum terjawab hingga saat
ini. Yang pasti pemanasan sangat penting untuk dilakukan sebelum olahraga.
Daripada menyesal kemudian karena tidak memanaskan diri, maka lakukanlah
pemanasan walaupun hanya sebentar saja.
1.
Pemanasan
Beberapa
manfaat dari pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik yang berat antara
lain:
a.
Meningkatkan
suhu tubuh beserta jaringan-jaringannya.
b.
Menaikkan
aliran darah melalui otot-otot yang aktif.
c.
Meningkatkan
kerja jantung sehingga dapat mempersiapkan bekerjanya sistem cardiovascular.
d.
Menaikkan
tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
e.
Meningkatkan
pertukaran oksigen dalam hemoglobin.
f.
Meningkatkan
kecepatan perjalanan sinyal syaraf yang memerintahkan gerakan tubuh.
g.
Meningkatkan
efisiensi dalam proses reciprokalinnervation.
h.
Meningkatkan
kapasitas kerja fisik seseorang.
i.
Mengurangi
ketegangan.
j.
Meningkatkan
kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang. (Micharl J Aster,
2003:17)
Dari berbagai
manfaat dari pemanasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama pemanasan
adalah untuk mempersiapkan tubuh kita untuk melakukan aktifitas fisik yang
lebih berat dan untuk mencegah terjadinya cedera.
2.
Pendinginan
Manfaat dan tujuan dari cooling Down :
- Mengurangi resiko cedera
- Menurunkan intensitas latihan
- Sopaya suhu tubuh kembali keadaan semula
- sepaya otot-otot kembali kekeadaan semula/tidak tegang
D. Efek
Akibat Kurangnya Pemanasan dan Pendinginan
Ø Tanpa melakukan pemanasan yang cukup
sebelum melakukan aktivitas olahraga yang dominan menggerakkan otot, sendi dan
tulang dapat mengakibatkan cedera otot dan cedera sendi. Sudah barang tentu
cedera tersebut akan sangat mengganggu aktivitas dan mungkin akan sangat
menyakitkan sehingga perlu perawatan medis lebih lanjut. Cedera otot bisa
berbentuk keseleo, salah urat, terkilir, kram otot, sakit otot, dan sebagainya.
Ø
Banyak
kejadian yang sangat disayangkan dalam berolahraga. Diantaranya ketika
seseorang menghentikan latihan secara mendadak, maka tiba-tiba kepala akan
merasa pusing, pengelihatan menjadi samar, bahkan tubuh akan kehilangan
keseimbangan serta menyebabkan jatuh pingsan. Tidak hanya disitu saja, DOMS pun
turut menjadi dampak lainnya jika pendinginan ataupun stretching dilewatkan
begitu saja.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tujuan
dari pendidikan jasmani adalah meningkatkan kebugaran jasmani para peserta
didik, jadi dalam pelaksanaanya harus mengedepankan keamanan para peserta
didiknya dalam proses pembelajaran. Salah satu cara mengamankan siswa yaitu
dengan melakukan pemanasan sebelum memulai pembelajaran inti pendidikan jasmani
dan melakukan pendinginan setelahnya. Selain dari pada itu, fungsi pemanasan
yang utama yaitu untuk menyiapkan otot-otot pada tubuh agar mampu melakukan
kerja yang lebih berat lagi sehingga tidak terjadi cedera yang berbahaya,
begitu pula sebaliknya pendinginan.
Karena
begitu besar manfaat dari pemanasan dan pendinginan itu, maka marilah kita terapkan dibenak kita
masing-masing bahwa pemanasan dan pendinginan adalah hal wajib yang harus kita
lakukan sebelum dan setelah melakukan
olahraga ataupun aktivitas fisik lainnya agar dalam pelaksanaanya menjadikan
kita nyaman dan aman.
DAFTAR PUSTAKA
Alter, Michael J. 2003. 300 Teknik Peregangan Olahraga. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Burke, Edmund R. 2001. Panduan Lengkap Latihan Kebugaran di Rumah.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Byl, John. 2004. 101 Fun Warm-Up and Cool Down Games. New Zealand: Human
Kinetics.
Lutan, Rusli dkk. 2000. Dasar Dasar Kepelatihan. Jakarta: Depdiknas
www.detikhot.com
http://damayanti17pjkr.wordpress.com/2010/01/07/bentuk-permainan-untuk-pemanasan-2/
No comments:
Post a Comment